Halo! Para pejuang skripsi. Apa kabar?
Bukan, saya bukan menanyakan kesehatanmu. Tapi kabar skripsimu bagaimana?
Ada banyak serba-serbi kisah perjalanan mahasiswa dalam menyelesaikan 6 SKS terakhir ini. Ada yang dipermudah dan ada yang dipersulit, baik itu oleh sistem kampus, dosen, kemampuan ataupun diri mahasiswa sendiri. Kisah semuanya sudah terangkum menjadi satu-kesatuan yang utuh karena ada ribuan bahkan jutaan manusia baik yang sudah bergelar maupun yang masih menyandang gelar mahasiswa yang mengalaminya. Jadi, tulisan ini bukanlah tulisan baru. Karena berbicara tentang skripsi perjalannya setiap mahasiswa secara umum hampir sama. Namun, tulisan ini diangkat dari pengalaman penulis dan beberapa pengalaman teman penulis sendiri. Tulisan ini bukan berbicara bagaimana cara cepat lulus, tapi tulisan ini berbicara agar lambat lulus.
Jalan saya dan kamu tentu berbeda. Saya harus berjuang lebih keras dalam mengajukan judul, kemudian dipersulit dengan perubahan judul lagi 100% perubahan pasca seminar proposal, dan dipersulit lagi bersua dengan dosen. 100% perubahan pasca seminar proposal membuat saya harus berusaha 1000% lagi dan hal ini juga yang membuat Anda membaca tulisan ini. Apa yang saya alami adalah hal yang lumrah terjadi pada siapa saja, bukan hanya kepada saya. Contohnya saja teman seperbimbingan saya, Upss. Maksudnya mahasiswa yang ada diseluruh Indonesia.
Hal yang biasa terjadi dikalangan mahasiswa bisa karena sistem kampus yang kinerjanya berbeda dengan kampus lain, dosennya yang lebih suka dinas luar, mahasiswanya yang kurang kompeten dan mahasiswa nya yang malas. Tapi secara umum semuanya diakui oleh segala pihak kecuali mahasiswa itu sendiri, 100% itu kesalahan mahasiswa. Dan ini adalah variabel Y yang membuat mahasiswa terlambat untuk lulus dan variabel X nya mahasiswa memilih untuk terlambat lulus. Berikut ini variabel X mahasiswa yang membuat siapa saja overthinking:
X1 : Mengeluh
Ketika kita duduk berpangku tangan dengan smartphone yang tak pernah lepas dari genggaman dan ditemani secangkir kopi hitam diatas meja. Saya bertanya pada diri saya sendiri, “kok, dia sudah selesai saja skripsinya”, “perasaan saya sudah berjuang, tapi kenapa jalan saya sulit sekali ya”, “kok, dia dapat dosen pembimbing yang enak terus”, “kok, dia mudah betul skripsinya” dan ada banyak “kok, kok” lagi. Beberapa hal ini yang menjadi keluhan saya dan barang kali Anda juga. Inilah jalan untukmu menunda kelulusan. Jadilah orang yang terus menurus mengeluh, keluhkan semuanya, keluhkan kepada temanmu, tebarkan perasaan negatif ke teman mu.
Tapi cara demikian apakah benar? Tentu saja benar. Hanya saja mengeluhnya harus tepat dan kepada orang yang tepat. Keluhkan lah semua apa yang kamu alami hanya kepada Allah. Mintalah pertolongan dan kemudahan-Nya. Skripsi itu memang sulit tapi bukan berarti tidak mungkin diselesaikan. Mengeluh kepada manusia tidak akan menyelesaikan apapun, tapi mengeluh kepada Allah semata Insyaallah akan dipermudahkan, cukup yakin saja.
X2 : Membandingkan
Cara yang kedua, yaitu teruslah membandingkan diri kita dengan orang lain. Ketika kamu membandingkan diri kamu dengan orang lain, kamu akan melihat bahwa dia dosennya lebih enak, skripsinya lebih mudah, ngurus berkasnya mudah, dia lebih pintar. Katakan terus itu dalam dirimu bahwa sampai insecure menguasai pikiranmu. Jika kamu memilih untuk tidak lulus segera.
Apakah ini cara pikir seorang mahasiswa yang katanya berintelektual? Tentu cara ini lagi-lagi salah. Membandingkan diri kita dengan orang lain menandakan kita orang yang tidak bersyukur. Kita selalu melihat kelebihan orang lain dan merasa kekurangan pada diri sendiri. Sifat seperti ini bukanlah hal yang salah agar tidak ada sifat sombong. Namun, jika kita merasa rendah diri terhadap kemampuan diri sendiri, itu yang salah. Kita tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri, tidak menghargai usaha yang selama ini telah kita perjuangkan. Hargailah usaha yang telah kamu lewati. Tidak ada yang bisa menghargai usahamu melainkan dirimu sendiri. Kamu suah berjuang hebat. Tak sepantasnya membandingkan usahamu dengan mereka. Kamu hanya tidak melihat perjalanan mereka. Jadikan pencapaian mereka sebagai motivasi tanpa harus membanding-bandingkan.
X3 : Malas
Cara agar lulus nya nanti aja, yaitu Malas. Sebagai mahasiswa akhir yang sudah tidak ada lagi mata kuliah. Malas-malasan adalah jalan yang bagus untuk dinikmati. Rebahan sepanjang hari, healing setiap minggu, main game hingga puas. Jangan habiskan waktu untuk mengerjakan skripsi, nikmati masa muda. Skripsi hanya akan membuat mu setress. Jadi, untuk apa banyak-banyak habiskan waktu untuk skripsi.
Oh, jangan! Jangan!, jangan lakukan ini. Jika kamu lelah dalam mengerjakan skripsimu kamu hanya perlu istirahat bukan tidak sama sekali mengerjakannya. Lelah itu hal yang wajar, tapi lelah itu akan segera terbayarkan. Malas-malasan hanya akan merugikan diri kita sendiri. Kamu harus ingat, orang tua kamu membiayakan kamu untuk kuliah dan bukan untuk malas-malasan. Kamu hanya perlu melakukan manajemen yang baik dalam mengerjakan skripsi. Dibuat jadwal kapan, dimana dan berapa lama. Cara ini akan lebih mempermudah kan mu saat lelah dan setress menyerang.
Tentu masih banyak lagi faktor X yang membuat mahasiswa lulus tidak tepat waktu. Namun, diakhir saya mau menyampaikan quotes yang sering saya dengar dan sering dipercayakan dengan anggota kelas saya tentang sebuah proses. Ada banyak quotes yang lebih bagus dan bermaksna. Tapi quotes ini yang menemani saya selama 7 semester kuliah dan di semeter 8 ini masih saya yakini.
“Semuanya butuh proses, dan setiap orang memiliki jalannya masing-masing”
Quotes diatas terlihat benar, namun bisa membinasakan. Membinasakan bagi kamu yang terus menerus mencari alasan, mengeluh terus menerus dan pembelaan atas rasa malasmu. Menenangkan jika kamu percaya apa itu takdir. Kita tidak tahu jalan apa yang kita tempuh dan bagaimana caranya. Kita hanya bisa percaya pada ketentuan Allah dan percaya pada takdir-Nya. Tentunya hal tersebut dilakukan berbarengan dengan usaha dan doa. Quotes ini berlaku bagi kamu yang sudah berjuang mati-matian namun dipersulit dengan sistem kampus yang kurang bagus, dosen yang sulit ditemui dan permasalahan lainnya. Sementara doa pun sudah dipanjatkan. Inilah yang dinamakan semuanya butuh proses dan setiap orang memiliki jalannya masing masing. Jadi, jika faktor ini yang membuat kamu lulus terlambat. Itu tidak lah mengapa, karena kesalahan bukan dari mu sepenuhnya. Berbeda hal nya dengan kamu memilih untuk melakukan faktor Y diatas.
Quotes diatas adalah benar. Dan tugas mu adalah percaya pada Takdir Allah.
Penulis: Hilhamsyah