TREND BUCIN DIKALANGAN REMAJA SAAT INI

by -

Oleh: Anri Darmawan

Setiap orang pasti pernah jatuh cinta. Akan tetapi pernahkah kamu merasa bahwa cinta yang kamu rasakan membuat dirimu menjadi seorang yang berbeda, seperti istilah anak muda saat ini, BUCIN alias Budak Cinta? Sepanjang tahun lalu, kata Bucin menduduki peringkat nomor satu di Google Trends 2019. Kemudian diikuti kata Ferguso, Gerd, KKN dan Unicorn. Penggunaan kata ini lazim dipakai dalam bahasa sehari-hari di tongkrongan atau dalam percakapan warganet di media sosial.
Istilah Budak Cinta atau BUCIN yang kini ramai di sebut-sebut oleh netizen dan masyarakat adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang rela melakukan segalanya demi cinta pada pasangannya. Didalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) istilah kata bucin ini tidak ada artinya, karena memang merupakah bahasa gaul saja. Perilaku Bucin ini, mereka hanya berpikir cara membahagiakan sang pasangan bahkan cenderung lebih mementingkan pasangannya daripada dirinya sendiri.

Menurut Psikologi dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Anna Surti Ariani menjelaskan istilah “budak cinta” yang mengemuka setahun belakangan ini kecendrungannya dialami remaja. Sebenarnya membutuhkan cinta dan kasih sayang adalah perilaku yang normal. Namun menjadi mengkhawatirkan jika perilaku yang muncul sudah berlebihan.
Dikutip dari postingan instagram riliv, alasan seseorang menjadi Bucin dikarenakan ketika seseorang menemukan orang yang merasa mecintainya, yang kemudian muncul perasaan takut ditinggalkan dan akan berjuang untuk mempertahankan dirinya untuk tetep berada di sisinya. Karena dia merasa tidak dicintai oleh orang disekitarnya.

Baca juga:  Menangkal Radikalisme Melalui Pendidikan Multikultural

Ciri kamu adalah seorang Bucin atau Budak Cinta diantaranya yaitu, Selalu menuruti apa yang dikatakan oleh pasangan. Seperti namanya “budak” yang selalu menuruti kemauan “tuannya”, seorang bucin pasti selalu menuruti kemauan pasangannya. Tetapi kalau sudah melupakan kepentingan sendiri atau sampai menurunkan harga diri, itu bukan cinta lagi namanya. Hal inilah yang sering dikatakan romantis, tapi nalarnya tipis.

Selanjutnya, selalu ada untuk pasangan. Bucin tipe ini biasanya akan selalu menghabiskan semua waktu kosongnya bersama pasangan. Entah dia sedang bersama teman atau keluarganya, ketika pasangannya meminta kehadirannya, pasti akan segera datang. Padahal selain pasangan, kita juga harus membagi waktu untuk sosok yang lain, seperti orangtua, keluarga, dan sahabat. Apakah tidak bosan selalu bertemu dengan pasangan?

Kemudian, mengabaikan pekerjaan. Jika hal ini sudah terjadi maka kamu harus mulai waspada. Bisa saja mengabaikan pekerjaan yang seharusnya diselesaikan demi kepentingan pasangannya. Bahkan jika terjadi pertengkaran diantara keduanya, bisa membuatmu menjadi uring-uringan dan mengabaikan pekerjaan. Hal ini bisa merusak karir pekerjaanmu.

Terakhir, rela mengeluarkan banyak uang demi pasangan. Meskipun dalam kesulitan kondisi keuangan, ia akan tetap berusaha memberikannya. Padahal tidak semua keinginan pasangan harus diwujudkan. Kamu tetap bisa memberinya hadiah disaat hari-hari spesial seperti hari ulang tahunnya, hari jadian, atau saat si pasangan meraih suatu prestasi.

Baca juga:  Meylani Ingin Patahkan Ungkapan "Dak Kawa Nyusah" Dikalangan Mahasiswa

Dari ciri-ciri yang sudah disebutkan diatas, hal ini tentu membawa dampak atau efek bagi seorang Bucin. Pertama yaitu, menjadi lupa akan banyak hal. Ini dikarenakan kamu terlalu fokus terhadap pasanganmu. Kedua, kerjaan seringkali terabaikan. Karena terlalu mementingkan kepentingan pasangan yang didahulukan. Terakhir, jarang memiliki waktu bersama teman dan keluarga. Alhasil, teman-temanu menjauh dan keluargamu juga akan kesal akibat tingkah lakumu.
Selain itu seperti dilaporkan Huffington Post, terdapat penjelasan ilmiah mengenai hal-hal aneh yang dirasakan saat jatuh cinta. Seperti, cinta membuat kamu lebih bodoh. Ini bukanlah pepatah yang sering terpampang di halaman yang memuat kutipan mengenai cinta. Studi telah menunjukkan bahwa orang yang sedang jatuh cinta mengalami kemunduran terhadap daya fokus serta pekerjaan yang membutuhkan perhatian dan ketelitian, jelas Dr. Henk van Steenbergen, asisten profesor di Leiden University, Belanda.

Maka dari itu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh seorang bucin agar tidak berlebihan dalam mewujudkan cinta terhadap pasangan. Tips pertama yang dapat dilakukan yaitu, meningkatkan kepercayaan diri. Tingkatkan kepercayaan dirimu, karena jika kepercayaan dirimu rendah, maka self-love mu juga akan rendah dan membuatmu rentan menjadi bucin.
Kedua, tetap gunakan logika. Saat terlibat dalam suatu hubungan tetaplah gunakan logika, evaluasi setiap tindakan yang pasanganmu lakukan. Hal inilah yang terkadang membuatmu tampak bodoh dihadapan orang lain karena jarang menggunkan logika.

Baca juga:  Selayang Pandang Desa Tanjung Sangkar

Ketiga, melakukan hal-hal positif dan bermanfaat saat berkencan. Kencan yang romantis tidak hanya tentang pergi makan ke restoran mewah dan pergi berbelanja ke mall bukan? Kegiatan seperti melakukan hobi bersama, hunting buku-buku bagus, menghadiri seminar-seminar pendidikan, melakukan kegiatan sosial, mengajar anak jalanan, atau merancang bisnis. Daripada setiap bertemu hanya pergi ke suatu tempat menunjukkan kemesraan dan di unggah ke media sosial.
Terakhir, jangan tutup mata dan telinga. Jangan membenarkan segala sesuatu yang negatif dalam hubunganmu hanya karena cinta. Terimalah masukan dari orang-orang yang ada disekitarmu. Jadilah pasangan yang masih memiliki akal sehat dan cerdas.

Hasrat ingin disayang dan menyayangi adalah suatu hal yang lumrah yang ingin dirasakan semua orang. Tetapi, kadang kala terlalu menjaga dan melindungi orang yang terkasih justru membuat sebagian orang terganggu.

Perlu diingatkan sekali lagi, menjadi “Budak Cinta” sebenarnya adalah perilaku yang baik-baik saja, karena sarat akan ketulusan didalamnya. Namun sebaliknya, akan menjadi tidak baik jika tidak sesuai porsinya.