Primadona Baru di Masa Pandemi

by -
Foto by: Alfiah

Masa pandemi di Indonesia hingga sekarang masih terus berlanjut bahkan di awal Maret ini, masa pandemi akan merayakan ulang tahunnya yang pertama. Hampir satu tahun, masyarakat Indonesia menjalani pandemi ini dikarenakan angka kasus Covid-19 yang selalu bertambah setiap harinya. Tidak dapat dipastikan kapan masa pandemi ini akan berakhir, dan semua aktivitas kembali normal seperti sedia kala. Di masa pandemi, banyak orang yang melakukan aktivitas di rumah, mulai dari sekolah, bekerja, olahraga, dan sebagainya. Namun, ada pula yang masih mengais rezeki dengan bekerja di luar rumah dikarenakan pekerjaannya yang tidak bisa dilakukan di rumah, seperti tukang ojek, tukang becak, penjual makanan keliling, dan lain-lain. Walaupun mereka terpaksa bekerja di luar rumah tetapi mereka juga tetap menjaga protokol kesehatan, karena jika melanggar maka pemerintah akan memberikan sanksi.

Aktivitas yang dilakukan di rumah adalah aktivitas yang monoton dan menimbulkan rasa bosan, seperti mandi, makan, dan tidur yang dilakukan berulang-ulang setiap harinya. Oleh sebab itu, sebagian orang akhirnya memilih untuk melakukan kegiatan baru yang bisa dilakukan di rumah dan mampu mengatasi rasa bosan. Salah satu kegiatan tersebut adalah mengoleksi tanaman. Tanaman atau bunga menjadi hobi baru masyarakat di masa pandemi ini. Selain mudah dilakukan, dengan bercocok tanam juga akan membantu mengeluarkan keringat tanpa perlu olahraga. Trend tanaman mulai kembali mencuat di masa pandemi ini, hal tersebut tidak lain karena banyak orang yang ingin melakukan aktivitas bermanfaat ketika di rumah saja atau ada juga yang disebabkan tidak memiliki banyak waktu untuk bercocok tanam sebelum pandemi sehingga di masa pandemi inilah kesempatan emas bagi mereka.

Baca juga:  OmnibusLaw: Anak Haram Perzinaan Pemerintah, DPR-RI dan Pengusaha.

Hobi baru mengoleksi tanaman ini memiliki banyak manfaat, seperti membuat suasana rumah lebih asri, menyehatkan pandangan mata karena warna tanaman yang hijau, membuat udara lebih segar, dan sebagainya. Dengan memelihara, orang tua dapat mengajari anak-anaknya bercocok tanam, terutama yang masih kecil untuk diajari mencintai alam sejak dini. Dengan begitu, anak-anak tidak bergantung pada gadget/ handphone tetapi dapat bermain dengan tanaman yang lebih menyehatkan.
Kecintaan terhadap tanaman ini bisa juga menghasilkan pundi-pundi rezeki. Dimana sejak trend tanaman kembali muncul, mereka yang berprofesi sebagai penjual tanaman mengalami peningkatan penghasilan. Terlebih, harga untuk sebuah tanaman yang sedang diidolai akan langsung melejit. Bahkan tidak tanggung-tanggung, untuk sebuah tanaman yang sekarang sedang digilai harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Salah satu contohnya yaitu tanaman janda bolong. Tanaman memiliki nama latin Monstera Adansoni ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan. Keluarga Monstera memang bernilai jual tinggi karena keindahan daunnya yang menawan. Oleh sebab itu, mereka yang memiliki kemampuan ekonomi berlebih maka tidak akan segan untuk membeli tanaman dengan harga yang fantastis tersebut.

Baca juga:  Catatan Kritis Satu Tahun Masa Kepemimpinan, Sudahkah Mahasiswa Berdaulat

Trend tanaman yang ditimbulkan juga memiliki dampak negatif, salah satunya banyak terjadi kasus pencurian tanaman. Tanaman yang dicuri biasanya tanaman yang mahal. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena obsesi pencuri untuk menjual kembali tanaman tersebut dengan harga yang sama atau mungkin lebih mahal. Dengan naiknya harga tanaman membuat pencuri berpikir untuk mencuri tanaman mahal saja daripada mencuri uang, emas, dan barang berharga lainnya. Hal itu dikarenakan mencuri tanaman lebih mudah dan tidak perlu masuk ke dalam rumah korban pencurian. Oleh sebab itu hendaknya bagi mereka yang memiliki tanaman mahal sebaiknya dijaga dengan baik agar tidak dicuri.

Segala hal tentu memiliki dampak positif dan negatif, begitu pula dengan trend tanaman ini. Namun setidaknya, trend tanaman ini telah menjadi salah satu kegiatan penghibur bagi banyak orang yang bingung melakukan kegiatan bermanfaat di masa pandemi ini. Dengan begitu, kegiatan bercocok tanam ini dapat mencegah seseorang untuk tidak keluar rumah apabila tidak terlalu penting, sehingga dapat mencegah penyebaran covid-19.

Baca juga:  Mahasiswa Gelisah Dengan Kebijakan Kuliah Online Selama Pandemi Covid-19

Penulis : Alfiah Febriani