Kuliah Kerja Nyata or Kita Ketiban Nahas

by -

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan suatu program wajib bagi peruruan tinggi yang dilaksanakan setiap tahunnya dan diikuti oleh seluruh mahasiswa akhir sebelum menyelesaikan program sarjana dan sebagai wujud dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi. Kuliah kerja nyata atau disingkat KKN berorientasi pada kegiatan lapangan bagi mahasiswa yang merupakan tugas akhir dalam mengimplemtasikan teori yang didapatkan selama mengikuti program pendidikan sarjana strata satu (S-1). Program ini bersifat wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasisawa IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, mengingat pentingnya program ini Civitas Akademika mempercayai bahwa melalui hal tersebut mampu mendorong empati mahasiswa dan dapat memberikan sumbangsi dalam menjawab persoalan yang ada di masyarakat.

Dalam teori psikologi, pendidikan merupakan aspek tingkah laku individu sehingga dapat diartikan bahwa pendidikan ditujukan sebagai pengembangan kapasitas individu secara optimal serta memiliki hubungan fungsional dalam membantu terjadinya proses transformasi. Sebagaimana yang dimaksudkan pada teori ini, guna mewujudkan visi dari IAIN SAS Bangka Belitung yang menyebutkan bahwa “unggul, religius dan profesional” penting adanya proses pembinaan tingkah laku melalui kegiatan KKN. Selain itu dalam proses pelaksanaan KKN harus meminimalisir terjadinya komersilisasi pendidikan sebagai mana yang disebutkan oleh Francis Fukuyama bahwa kapitalisme telah menghegemoni dunia pendidikan di Indonesia.

Baca juga:  Momentum Kemerdekaan : Tentang Kebebasan Berpendapat

Berawal dari kunjungan rektor IAIN SAS Bangka Belitung yang dibersamai oleh wakil rektor III, serta ketua LPPM ke pemerintah kabupaten (PEMKAB) Belitung dan Belitung Timur pada tanggal 19-20 Desember 2022 menimbulkan satu permintaan masyarakat yang menginginkan untuk mahasiswa IAIN SAS Bangka Belitung dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Belitung. KKN di Belitung juga ditujukan untuk meningkatkan mutu dan daya tarik masyarakat Belitung dalam melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN SAS Bangka Belitung, serta menjadi suatu langkah bagus, mengingat baru kali pertama IAIN SAS Bangka Belitung melaksanakan KKN di pulau tersebut.

Pelaksanaan KKN di pulau Belitung mendatangkan dukungan serta antusias positif bagi mahasiswa, akan tetapi hal tersebut direspon oleh pimpinan serta panitia pelaksana KKN yang mendorong terjadinya proses komersialisasi pendidikan, mengingat fakta dilapangan bahwa mahasiswa yang menjadi peserta KKN ditahun ini dibebankan akomodasi keberangkatan dengan jumlah RP. 520.000,00 serta biaya BPJS senilai RP. 16.800,00 yang harus dilunasi pertanggal 27 juni 2023 sehingga hal tersebut menjadi polemik dikalangan mahasiswa.

Baca juga:  Banyak Shalawat Safaat dan Ridho Nabi Mudah di Raih

Dengan adanya persoalan tersebut pula, Dema Institut merespon bahwa terjadinya kekeliruan paham secara berjamaah yang dilakukan oleh pimpinan serta panitia pelaksana KKN di IAIN SAS Bangka Belitung, mengingat dalam proses perkuliahannya mahasiswa juga harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dapat diartikan bahwa UKT merupakan keseluruhan biaya operasional per mahasiswa dan per semester pada program studi di perguruan tinggi.

Berkaca pada kampus yang telah mempersiapkan anggaran sebagai penunjang dalam melaksanakan program KKN melalui anggaran yang telah dipersiapkan oleh kampus sebesar RP. 200.000.000,00 (berdasarkan keterangan Ketua panitia), namun nyatanya anggaran yang di persiapkan oleh kampus tidak diperuntukkan bagi mahasiswa yang menjalankan KKN di Belitung, akan tetapi anggaran tersebut di peruntukkan sebagai akomodasi panitia KKN dan Dosen Pembimbing lapangan (DPL) selama KKN berlangsung. Hal ini tentunya mengundang antusias mahasiswa untuk mempertanyakan proses transparansi yang dijalankan oleh kampus dan juga panitia pelaksana dalam pengelolaan KKN tahun ini.

Baca juga:  Rezim Jokowi; Indonesia dipimpin Machiavelli; Matinya demokrasi.

Berdasarkan buku pedoman KKN 2023 disebutkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan KKN sumber anggaran yang didapatkan dapat diperoleh melalui kerjasama dengan instansi pemerintahan, swasta dan didanai oleh kampus IAIN SAS Bangka Belitung yang dalam pengelolaannya dilakukan secara transparan, akuntabel dan efisien yang dalam proses pemanfaatannya ditujukan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, akan tetapi sampai dengan hari ini tidak ada satupun mahasiswa yang menjadi peserta KKN mengetahui secara pasti berapa besaran anggaran yang dikeluarkan dan diperuntukkan secara tertulis.

Buku pedoman KKN yang didapatkan mahasiswa masih dalam bentuk dokumen PDF yang notabene isinya menyebutkan bahwa timeline pelaksanaan KKN dilaksanakan dibulan september sampai dengan oktober 2023, akan tetapi dalam penyampaiannya panitia pelaksana menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN dilaksanakan pada bulan agustus sehingga hal tersebut dipandang tergesa-gesa mengingat dari segi persiapan dan juga proses masa sanggah belum dijalankan serta penting untuk dikaji ulang secara komprehensif dalam pelaksanaan serta penentuan dilaksanakannya kegiatan KKN tahun ini.

Penulis: Muhamad Paruzi Almayda