Rektor IAIN Syeikh Abdurrahman Siddik (SAS) Bangka Belitung, Dr. Zayadi, M.Ag. Hamzah menampik kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang diselenggarakan oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 IAIN SAS Babel sebagai bentuk pencitraan serta mengabaikan keluhan mahasiswanya sendiri.
Menurut Dr. Zayadi, M.Ag., pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada mahasiswa yang terdampak setelah semua data terkumpul.
Hal itu disampaikan Dr. Zayadi, M.Ag. pada postingan terbaru IAIN SAS Babel di Instagramnya pada Rabu (22/4/2020) siang terkait pembagian 300 paket sembako oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 IAIN SAS Babel.
“Kepada anak-anak ku semua ini tahap pertama bantuan baru untuk masyarakat lingkar kampus. Sedangkan untuk mahasiswa dan keluarga besar IAIN Tahap ke 2 karena saya sebagai rektor (belum) menerima data lengkap siapa mahasiswa dan keluarganya yg perlu dibantu,” tulis Dr. Zayadi, M.Ag. di kolom komentar
Zayadi pun berdalih sudah menginstruksikan jajarannya untuk mengindentifikasi dan mengumpulkan data mahasiswa yang terdampak dan memerlukan bantuan.
“Saya waktu rapat dulu sudah perintahkan warek 3 untuk mengindentifikasi siapa yang perlu dibantu,” timpalnya
Sebelumnya diberitakan Mahasiswa IAIN Syeikh Abdurrahman Siddik (SAS) Bangka Belitung menyoroti kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang diselenggarakan oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 IAIN SAS Babel sebagai bentuk pencitraan.
Pasalnya, kampus dianggap terlalu acuh terhadap mahasiswanya sendiri. Terlebih terhadap mahasiswa yang berasal dari luar yang terpaksa harus tetap di kost karena dampak pandemi.
Hal itu terungkap dari postingan terbaru IAIN SAS Babel di Instagramnya pada Rabu (22/4/2020) siang. Di situ, Tim Satgas Penanganan Covid-19 IAIN SAS Babel membagikan 300 paket sembako pada sembilan desa terdampak di sekitar kampus.
Sontak saja unggahan tersebut mengundang komentar dari para mahasiswa.