MAHASISWA KKN-MB IAIN SAS BABEL DESA PENUTUK GELAR PAWAI OBOR DALAM RANGKA MENYAMBUT MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1444 H

by -

Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1444H, mahasiswa KKN-MB Kelompok 28 desa Penutuk selenggarakan Pawai Obor di Desa Penutuk, Kecamatan Lepar Pongok (05/10).

Pawai obor ini dilaksanakan dalam rangka merayakan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW yang sering disebut dalam masyarakat sebagai perayaan Maulid Nabi yang dirayakan setiap tahunnya. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan lebih masyarakat desa Penutuk.

Dengan berjajalan kaki, ratusan api obor bercahaya menambah terangnya jalan, mengitari sepanjang jalan Desa Penutuk menggema suara Takbir serta sholawat nabi yang dikumandangkan oleh para mahasiswa KKN-MB bersama pemerintah dan warga desa Penutuk. Sholawat serta takbir terus menggema disepanjang jalan bersamaan dengan peserta secara bergantian sehingga tampak nuansa kental bagaikan Mekkah yang kita rindukan.

Baca juga:  SAH, KPUM IAIN SAS BABEL Tetapkan Okta Renaldi Sebagai Ketua Dema IAIN SAS BABEL 2022

“Semarak pawai obor Maulid ini dilaksanakan sebagai tanda bahwa kita akan menyambut hari besar Maulid Nabi Muhmmad SAW dan akan ada acara berkelanjutan setelahnya sehingga untu perayaan ini akan lebih terasa dan bisa dapat makna dari pelaksanaan tersebut” Ujar Kahpi selaku ketua kelompok KKN-MB Desa Penutuk

Rapi Erwansyah selaku ketua pelaksana penyelenggaan pawai obor menuturkan “Pawai obor merupakan salah satu media yang sangat menarik di masyarakat diperdesaan dengan adanya pawai obor bisa menarik minat warga serta pemuda/i dan anak-anak karna dengan ini dapat membangun kerukunan para warga terutama dala menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H”

Selanjutnya, Pak Minto Harjo mewakili pemerintah desa selaku sekertaris desa juga menyampaikan bahwa “pawai obor ini dilaksanakan untuk menunjukkan semangat serta semaraknya masyarakat di Desa Penutuk dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H. Kami berharap pawai obor yang kami selenggarakan ini menjadi contoh desa lainnya sehingga nuansa perayaan Maulid Nabi tampak meriah dan bersemangat. Jangan malah hari lain yang kita rayakan. Jika kita cinta Nabi maka kita meriahkan Maulid Nabi” jelasnya.

Baca juga:  HARI IBU: KITA BISA APA?