Penulis: Hilhamsyah
Sika, 3 September 2022
Dari tangan yang paling tulus
Ku semai benih pejuang
Dari air mata yang mengering
Ku siram hingga menjulang
Butir-butir doa pun harap-harap di makbul kan
Demi benih-benih yang tertanam
Menurunkan ego dari gulma pengganggu
Mengalirkan sabar ke detak jantung
Yang terkadang membutakan hati
Mengalihkan perhatian pada gulma dari benih-benih juang
Dengan hati…
Ku ceritakan dongeng pagi demi menjejaki surya
Membasuh tiap luka dari telaga belakang gubuk
Dari benih itu pun tumbuh dan berbunga lengkap dengan durinya.
Bunganya memberikan ketenangan bagi hati yang memandang dan durinya menyayat jantung yang menyentuhnya
Kini, adakah benih yang bisa disemai?
Selain yang tumbuh sekarang untuk kita siram.