Karya: Enggar Kumala Sari
Sifat tuan dan puan yang budiman
Sedang berdiri pun terpaut selingan
Menutup segala jalnnya kehidupan
Berlapis kain berujung jadi pahlawan
Sepanjang kisah topeng bertajuk kebaikan
Ingin sedikit rehat dari lilitan kurungan
Ingin sedikit lihat lengkuk di bibir tuan
Dari pembungkus saluran-saluran kehidupan
Rasa rumpang menelisik lebih jauh
Beratnya duduk sendiri tanpa peneduh
Ruang rumpang berbisik lebih dari penyekat
Rindunya bersua tanpa wabah penghambat
Tiap gemericik wabah membuncah riwayat
Lari meluluhlantakkan jutaan hayat
Menjalar tak peduli kedudukan Si Pejabat
Apalagi merayap tak hiraukan Si Melarat
Bertandang ke asal jadi perkara haram
Kongsi nikahan juga berujung melawan
Seantero dunia berdalil mencekam
Kondisi ruang rumpang dikira figuran
Ruang rumpang harap sekedar konfabulasi
Ternyata secawan wabah bukan halusinasi
Mendekam… Mengeram dalam jemu
Hingga terkumpul pekatnya perisa rindu
Harap gelisah wabah pandemi yang menaungi
Bersua tanpa berujung wacana ragu suatu ilusi
Hingga temu kepada pasti yang dikehendaki
Ku tunggu ruang rumpang musnah dari pelataran bumi