Rasa yang Tak Pernah Sampai

by -
Persassiddik.com adalah situs resmi Unit Kegiatan Kampus (UKM) pers di Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
Persassiddik.com adalah situs resmi Unit Kegiatan Kampus (UKM) pers di Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Aku pikir akan ada seseorang

Yang menyebut namanya dalam doa

Aku pikir akan ada seseorang yang berdiri disampingnya

Namun setelah kenangan indah menjadi pahit

Tak ada lagi puisi cinta yang ditulis olehnya

Langkahnya kian mengendur

Binaran mata berganti sendu

Ku pikir membiarkan dia disampingmu

Akan sedikit menyimbak tabir sendumu

Nyatanya …..

Kau semakin tenggelam dalam sunyi

Lebih memilih diam dan menutupnya rapat-rapat

Seolah kau membiarkanya bergemuruh

Dan mencabik-cabik hatimu

Namun kumohon tenanglah

Kan ku nyanyikan lagu cinta tanpau kau perlu tahu siapa aku

Cukup kau dengarkan aku adan bakitlah dari keterpurukanmu

Tenanglah…

Kini aku yang kan menulis puisi untukmu

Meski tinta pena ini tak lagi ada

Baca juga:  MELAJU HALU

Tak kan usai untaian bait yang ku tulis untukmu

Tak kan usai sajak ridu ku

Ku mohon kembalilah

Meski orang lain yang kau pilih

Itu tak mengapa untuk ku

Dengarkan lah aku teriakan ku

Meski kau tak sadari keberadaan ku

Itu tak masalah bagiku

Memang sejak awal kaupun telah menolak keberaan ku

Dan tak akan ku permasalahkan itu

Akan ku janjikan padamu

Saat kau kembali bangkit nanti

Ku pastikan kau tak akan melihatku

Karena ku tahu kau tak menyukai itu

Saat itu juga kan kubiarkan angin memecah tubuhku

Dam membayanya pergi menerobos waktu

Ketika itu aku berharap

Bagian kecil dari tubuhku akan tumbuh ada tempat yang tepat

Baca juga:  #Senja untuk Rembulan

Lanyaknya dandelion

Yang pecah sepecah-pecahnya

Terbang setinggi-tinggiya

Lau setelah puas berkelana menyisir waktu

Ia kan tumbuh kembali sebagai bunga yang baru ditemapat yang tepat

Dan saat itu kan ku ucapkan selamat tinggal

Pada masa kelam yang takakan pernah dikenang