Muhammad Dava Warsyahdhana, Perwakilan Indonesia di Ajang Penghargaan Negeri Ginseng

by -
Penyerahan Piagam dan Sertifikat Penghargaan yang diterima oleh Dava pada Kejuaraan World Invention and Innovation Contest di Seoul, Korea Selatan. (Sumber foto: Instagram @m_dava_w)

Menjadi seorang manusia yang bermanfaat untuk orang lain tentu menjadi cita-cita bagi banyak orang, hal itu pula yang menjadi pegangan bagi seorang pemuda cerdas dan berprestasi yang bernama Muhammad Dava Warsyahdhana. Dava adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya di jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Dava merupakan pemuda yang senang melakukan hal-hal baik dan bermanfaat untuk dirinya dan untuk orang lain pula, kesenangannya dalam bersosialisasi dan belajar kemudian ternyata mampu menjadi jembatan bagi Dava untuk menuai prestasi di tingkat nasional dan bahkan tingkat internasional.

Pada tahun kedua Dava di universitas, Dava bertemu dengan dua orang pemuda lainnya di mana kedua pemuda tersebut adalah kakak tingkat Dava di jurusan Agroteknologi. Di sela-sela waktu kegiatan perkuliahan, Dava kerap menyempatkan diri untuk rutin berdiskusi dengan kedua kakak tingkatnya mengenai topik-topik yang berkaitan dengan pertanian sebagai bidang yang memang disenangi oleh mereka.

Sepakat untuk membentuk tim, mereka kemudian fokus melakukan penelitian dan berbagai percobaan untuk menghasilkan sebuah produk inovasi baru dengan harapan kelak produk baru mereka tersebut dapat bermanfaat untuk orang lain. Berhasil dalam melakukan sebuah percobaan dan sukses menghasilkan sebuah produk inovasi baru yang berupa minuman prebiotik, membuat Dava dan tim bertekad untuk membawa produk mereka ke ajang kompetisi bergengsi yang diadakan di Korea Selatan.

Baca juga:  Beda Dengan Tahun Lalu, HIMAKS Adakan Hakrab Kepengurusan
Dava dan Tim Setelah Selesai Melakukan Presentasi Minuman Prebiotik Gajura S.Pd. Pada Ajang World Invention Innovation Contest di Seoul, Korea Selatan. (Sumber Foto: Koleksi Pribadi Dava)

Menjadi salah satu pengalaman dan penghargaan terbaik yang pernah diraih oleh Dava dan tim adalah ketika mereka berhasil terbang hingga ke negeri ginseng tanpa mengeluarkan biaya pribadi alias dengan dibiayai oleh negara, sebab mereka menjadi delegasi satu-satunya dari Indonesia dalam kompetisi internasional yang diadakan oleh Asia Invention Creativity Association (AICA) di Seoul, Korea Selatan pada Juni 2019 silam.

Dava yang sejak duduk di bangku SMA memiliki berbagai prestasi gemilang ini berhasil mempresentasikan penemuan produk inovasi mereka yang merupakan sebuah minuman prebiotik di depan juri. Dijelaskan pada saat presentasi, minuman prebiotik hasil inovasi mereka ternyata diberi nama Gajura S.Pd. dimana Gajura S.Pd. ternyata merupakan singkatan dari Galang, Tanjung Morawa Susu Prebiotik Drink. Galang dan Tanjung Morawa sendiri adalah nama dari dua kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang menjadi sumber utama bahan susu dan tanaman untuk kebutuhan komposisi produksi minuman prebiotik tersebut.

Baca juga:  Dr.Dr. Ibrahim, S.Fil., M.Si Resmi Terpilih Sebagai Rektor UBB Periode 2020-2024

Penemuan produk inovasi minuman Gajura S.Pd. ini ternyata berawal dari gagasan mengenai cara-cara pemanfaatan susu kerbau yang telah difermentasi. Menurut Dava dan tim, selama ini susu kerbau yang difermentasi hanya dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan dadih, yaitu hasil dari pembekuan susu. Namun setelah Dava dan tim meneliti lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa cairan dari proses fermentasi susu tersebut justru bisa menghasilkan sebuah minuman kesehatan. Terlebih bambu yang dijadikan wadah untuk proses fermentasi justru ternyata memiliki banyak mikroba yang baik untuk tubuh sehingga hasil dari susu olahan fermentasi itu mengandung bakteri baik untuk tubuh apabila dikonsumsi. Lactobacillus Plantarum adalah salah satu bakteri baik yang dihasilkan, Lactobacillus Plantarum merupakan bakteri laktat yang dapat hidup normal di dalam saluran pencernaan manusia dan ternyata dapat mencegah kanker.

Pada saat proses fermentasi, susu kerbau tersebut terlebih dahulu dipasturisasi dengan menggunakan suhu sekitar 60o celcius, kemudian dimasukkan ke dalam tabung bambu, dan ujung bambu tersebut ditutup dengan menggunakan daun pisang yang sudah dilenturkan sehingga menjadi elastis dengan cara dipanaskan di atas api. Setelahnya proses pemanasan didiamkan selama 2×24 jam. Setelah proses tersebut selesai, susu hasil fermentasi itu diberi pemanis alami dengan menggunakan air rebusan dari daun stevia yang nama latinnya adalah Steviarebaudiana, daun stevia memiliki rasa manis alami namun aman apabila dikonsumsi oleh para pengidap diabetes.

Baca juga:  DEMA KBM IAIN SAS BABEL BERBAGI KECERIAAN DENGAN ANAK YATIM DALAM "RAMADHAN CERIA"

Atas presentasi produk inovasi yang mampu mengesankan para juri, Dava dan tim berhasil meraih tiga gelar kemenangan yang membanggakan Indonesia, masing-masing adalah Gold Medal for the invention, kemudian First Grade Exellent untuk recognition of the most stupendous and creative work at World Invention Academic Conference 2019, dan yang ketiga adalah Special Award from Asia Invention Creativity untuk certifying the outstanding creativity and novelty of the honorable invention.

Penulis: Circle Publisher (Kampus USU)